Mengapa Jokowi Lebih Unggul dibanding Foke?

Masyarakat kini lebih pintar dan jeli untuk memilih dan melihat sesuatu. Jika masyarakat itu sehat maka apa yang dilihat pastilah sebuah kebaikan untuk kemaslahatan bersama. Dan apa yang terjadi dalam ajang perebutan kursi panas untuk menjadi orang nomor 1 di provinsi DKI Jakarta ternyata sang pendatang baru dari kota kecil di Jawa Tengah, Solo, Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memperoleh suara terbanyak di hampir seluruh TPS di Jakarta mengalahkan pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nahrawi Ramli (Nara).

Mengapa bisa demikian?

Ada beberapa rahasia sukses yang dipakai oleh Jokowi-Basuki untuk memperoleh suara terbanyak untuk menduduki jabatan tertinggi di provinsi DKI Jakarta menurut beberapa tokoh, antara lain adalah :

Mantan Wapres Indonesia, Jusuf Kalla :

•  “Jokowi dan Basuki itu clean, hampir tak ada isu negatif, seperti korupsi maupun moral.”
•  JK menilai Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan yang jelas, walaupun Solo kota adalah kota kecil dibandingkan dengan Jakarta.
• "Jokowi itu low profile. Masyarakat kini memilih secara personal, tidak terpengaruh dengan partai politik."
• Masyarakat sudah bosan dengan janji-janji yang diberikan para calon pemimpin, tapi tak juga merasakan buktinya.
• Jika ada putaran kedua, maka pasangan Jokowi-Ahok dapat menang dalam pemilukada karena masyarakat lebih memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur. "Dengan selisih 10 poin, orang akan lebih memilih calon yang hampir menang."

Peneliti LIPI, Jaleswari P.

• "Ada banyak hal yang membuat saya yakin Jokowi akan menang pada putaran kedua nanti, apalagi kalau melihat hasil di putaran pertama."
• "Jokowi memiliki karakter populis, sedangkan citra yang terkesan muncul dari dalam diri Fauzi Bowo adalah sosok yang arogan."
• “Jokowi berhasil mengundang simpati warga DKI Jakarta melalui cara penuturan yang sederhana.”

Dikutip dari Bisnis.com